Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 6



Ayah sudah berada dirumah, setiap malam sibuk menyetubuhi ibu.

Memanfaatkan waktu luang yang kosong, saya memotong juga menjahit orderan dari pemesan. Usaha saya masih kecil modalnya pun dapat suntikan dana tentunya dari ayah tanpa bunga. Karena tentu saja masa sama anak sendiri diberikan bunga pinjaman.

Meskipun saya beberapa Minggu lagi akan menghadapi UN, tentu sangat sibuk membagi waktu belajar dan merintis usaha.

Setelah lulus SMA nanti mungkin saya pending dulu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya ingin fokus merintis usaha dulu.

Ketika sedang menjahit sehabis pulang sekolah, ibu sangat perhatian kepadaku, jika ayah sedang keluar ngobrol sama tetangga, ibu datang menghampiriku lalu mencium bibirku, selain tak tahan menahan hawa nafsu, ibuku punya sedikit kebiasaan aneh, ibuku ngidam air ludahku.

Setiap hari harus selalu menelan air ludahku, bagiku ngidam ibu terlalu ekstrim dan menegangkan. bagaimana ketika ibu meminum ludahku langsung dari mulutku kepergok ayah? Wah bisa gawat.!

Tapi jika niat sudah bulat, tentu sudah menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi, saya mungkin bisa dibilang suami kedua ibu, tak mungkin membiarkan ibuku menderita. Yang ibu mau tentu akan saya usahakan untuk memenuhi segala kebutuhannya.

Saya yang membuat ibuku dari alim menjadi pelacurku, mulut, anus dan vaginanya tempat pembuangan air maniku, juga tempat hasrat seksualku yang menyimpang.

Hari sudah tengah malam tapi saya masih bergulat dengan pekerjaan, ibu selalu membawaku kopi dan goreng pisang kesukaanku, duduk ngobrol lalu pergi lagi ke kamar.

***

Akhirnya hari ujian nasional pun tiba, ayah meliburkan diri selama sebulan penuh, perhatian ayah keibu semakin meningkat karena ibuku sedang hamil muda, selain itu agar saya fokus belajar menghadapi ujian.

Banyak orderan pesanan yang ku tampung dari pelanggan setiaku, sementara ini biarlah ayah yang membantu saya menjahitnya, jika ada waktu luang saya yang memotong bahannya.

Seminggu sudah ujian selesai, saya tinggal menunggu hasilnya beberapa Minggu kedepan.

Sudah hampir dua bulan kandungan ibu, sudah terlihat perbedaannya, payudaranya semakin montok saja dan terlihat penuh.

Ketika lagi hamil, ibuku kulihat semakin cantik saja, tak mungkin kusetubuhi ibuku disaat ayah sering dirumah. Kalau ayah sedang menjahit dirumah, saya pergi kedapur menemui ibu yang sedang memasak, seperti biasanya ibu selalu memakai dasternya tanpa mengenakan celana dalam.

Itu hanya inisiatifku agar aku mudah menjamah vaginanya. Ibu memang pengertian, naluri seorang ibu pada anaknya begitu besar dan hubungan emosionalku dengannya begitu kuat.

Kadang terbesit didalam hati rasa penyesalan, yang telah membuat ibuku menjadi pemuas nafsuku. Tapi disisi lain, saya merasa beruntung bisa merasakan tubuh dan vaginanya untuk aku setubuhi.

Rahim ibuku yang suci berhasil aku nodai, kini dalam rahimnya tumbuh benih cintaku bersama ibu.

Malam hari ketika kami bertiga nonton tv, ayah besok sore akan berangkat lagi. Dan kabar buruk pun terjadi.

"Anton, besok sore ayah akan berangkat lagi..."

"Iyaa yah... Lalu kenapa yah??" Kataku penasaran.

"Kamu kan sudah besar dan mandiri, maksud ayah... Ayah besok pergi merantau tidak sendiri, ibumu akan ayah ajak kesana bersama ayah..."

Kontan ibu dan aku kaget dengan ucapan ayah barusan.
Kata ayah lagi, "gak lama nak hanya sebulan saja, kamu tinggallah disini nungguin rumah yaa nak, kalau ada apa-apa hubungi ayah saja.."

"Baik yah, ayah dan ibu hati-hati saja disana ya..lalu nanti ibu disana tidur dimana yah?"

"Ayah dan ibu pasti hati-hati, ditempat kerja ayah ada kontrakan yang memang cukuplah untuk berdua, ibumu akan tinggal tidur disitu."

Yang menjadi masalah bagiku bukan masalah dimana tidurnya ibu, tapi hampir dua bulan saya tidak menyetubuhi ibu dan ditambah sebulan lagi. Aduhhh!! Sekalipun tidak saya keluarkan air maniku kecuali harus disalah satu dari diketiga lobang ibuku. Tapi saya tidak mau membantah ayah, ga apa-apalah.

Sekilas ibuku terlihat sedih tapi langsung pura-pura bahagia ketika ayah bertanya keibu.

"Bagaimana Bu? Ikut sama ayah ya?"

"Iyaa pah, ibu ikut papah aja..." Ibu tersenyum ke ayah manis sekali.

Hari sudah malam, ayah mengajak ibu untuk segera tidur karena besok sore akan berangkat.

"Papah duluan dulu yaa... Ibu mau ke kamar mandi dulu..." Kata ibuku sambil bangkit dari kursi lalu pergi ke kamar mandi.

"Ya sudah ayah duluan ke kamar yaa Bu..." Ayah pun pergi meninggalkanku.

Kini tinggal saya sendiri ditengah rumah sambil nonton kisah cinta dua vagina the series.

Saya tidak menyangka akan ditinggalkan ayah ibu merantau ke Jakarta, tapi saya tidak akan terlalu memikirkan itu, akan ku manfaatkan untuk mencari orderan.

Ketika sedang asyik nonton tiba-tiba hapeku berbunyi, ternyata ada 1 pesan lalu ku lihat ternyata dari ibu, di pesan singkat tersebut tertulis "Anton, susul ibu dikamar mandi Sekarang!!!"

Pesan dari ibu sungguh sangar, kenapa saya harus menyusul ibu ke kamar mandi?

Karena tak mau membuat ibuku marah, segera kususul ibu dikamar mandi. Kamar mandiku melewati dapur, pas mau sampai dari jauh sudah kulihat pintunya terbuka. Ternyata ibu ada didapur menunggu,
"Nak, waktu kita hanya 10 menit saja... Ibu minta tolong kasih ibu air ludah juga spermamu sayang, kamu tahu nak betapa tersiksanya ibu menahan ini semua."

"Baik Bu, ibu jangan khawatir Anton akan selalu ada buat ibu.. biar cepet Bu langsung aja yaa sayang?" Sambil ku usap kepala ibu dengan perasaan sayang yang mendalam.

Dengan hanya menurunkan celana panjangku selutut kukeluarkan penisku yang sudah mengeras, tanpa berpikir panjang ibu langsung mengulum dan menyedot batang penisku, kepalanya maju mundur sambil menyedot-nyedotnya.

Waktuku tidak banyak semoga saja ayah tak kedapur, saya berkonsentrasi sesegera mungkin mengeluarkan spermaku dimulutnya ibu. Seandainya tak ada ayah sungguh ketiga lobang kenikmatan ibu akan aku setubuhi.

Sambil ibu mengulumnya, kepala ibuku ku usap-usap seperti anak kecil yang merengek mencoba untuk aku tenangkan. Ngidam ibu benar-benar aneh dan mwnyiksanya, kasihan ibuku mudah-mudahan saja cepat lahir anakku.

Tanpa henti-hentinya ibu menyedot penisku "Aaahhh..." Perasaan ngilu sudah menyelimuti seluruh batang penisku, Jemari kakiku terasa keram dan kucoba menggerak-gerakkan.

"Bu, sebentar lagi Anton mau keluar .."

Mendengar perkataanku sedotan ibu dipenisku semakin kuat, lidahnya menari-nari diujung penisku ohhh... Ngilu dan Nikmat sekali.

Sesuatu yang mendesak dan terasa nikmat akan keluar dari penisku, ibuku sudah mengetahui bahasa tubuhku yang akan ejakulasi.

Ibuku langsung menekan kepalanya sampai menyentuh perutku, penisku sampai mencapai pangkal tenggorokan ibuku. Lalu CROOTT... CRROOOTTT....CRRROOOTTTT...!!! Sekitar 10 kali air maniku menyembur deras memenuhi mulut ibuku dan sebagian langsung ditelannya. Tak ada setetes pun ibuku membiarkan spermaku menetes sia-sia, semuanya ibu telan bulat-bulat air maniku dimulutnya.

Setelah puas, ibu menaikan celanaku lagi lalu menciumku.

"Nak, makasih sudah menolong ibu, ibu sayang kamu nak... Jangan sampai ayahmu tahu ini rahasia kita sayang.."

"Bu, maafkan Anton yaa? Mulut ibu jadi tempat pembuangan spermaku, ibu gak nyesel kan??..."

"Mana mungkin ibu nyesel sayang... Kamu adalah anak ibu yang ibu sayangi.. coba sentuh perut ibu, dirahim ibu ada anak kita sayang, ini bukti bahwa sepenuhnya hati dan raga ibu hanyalah untukmu, selama ibu dan ayah dijakarta jaga kesehatan kamu yaa sayang..?" Ibu mengelus kepalaku, naluri keibuan masih ada untukku meskipun terkadang ketika bersetubuh dengannya ku anggap seperti pelacurku.

Sebelum ibu kekamarnya ibu mencium bibirku lalu kuberikan ludahku kepadanya,

"Sudah yaa nak, ibu mau ke kamar dulu.. nanti ayahmu nyariin ibu.." pas selangkah ibu mau meninggalkanku, kutarik tangannya lalu kupeluk.

"Bu, tunggu sebentar..."

"Ada apa sayang?"

"Anton pengen menjamah vagina ibu dulu boleh yaa...?"

"Boleh sayang... "

Ibu mengangkatkan dasternya lalu kunaikkan sebelah kakinya keatas meja makan, vaginanya yang tebal merekah kusentuh dengan jari tanganku, "nak, jangan biarkan ibu merangsang sayang.. kamu tahu kan birahi terliar ibu bisa terpancing?" Kata ibu kepadaku.

"Bu, sepuluh kali hentakan yaa penis Anton aku masukan kevagina ibu... Terakhiran Bu yaa??" Kataku memelas.

"Ya sudah nak, cepat masukin... Nanti ayahmu curiga..."

Dengan tanpa pemanasan menjilati vaginanya, langsung saja ku masukkan penisku kedalam vaginanya ibuku, BLESSSS!!! langsung ku hentak-hentakkan berkali-kali tanpa ku hitung entah berapa kali..lalu ku cabut sekaligus PLOP!! terdengar suara cabutan penisku ketika kucabut paksa.

Aaahhhh...!! Saya dan ibu melenguh bareng.

"Sudah Bu, sekarang temui ayah.. kasihan sendirian dikamar..."

"Makasih nak kamu ngertiin posisi ibu sekarang, sungguh jika kamu minta lagi.. ibu tak sanggup menolak permintaan kamu sayang.."

"Gpp Bu, Anton ngerti kok.. sekarang ibu temuin ayah..." Sambil membetulkan celana dalamnya ibu meninggalkan saya didapur.

Padahal orderan pesananku banyak dan menumpuk, tapi bagiku ini sebuah tantangan dalam merintis sebuah usaha. Keahlian membuat pola, design, memotong dan menjahitnya sudah saya kuasai walaupun hanya sebatas standard konveksi.

Ayah bagiku adalah guruku, semua ilmunya saya pelajari darinya, lalu kenapa ayah tidak mau membuat usaha sendiri? Jawabannya hanya dari niat saja, ayah lebih senang bekerja daripada merintis usaha sendiri.

Untungnya ada tiga orang temanku yang solid membantuku menjahit, finishing dan packing. Mereka adalah teman semasa kecilku Rudi, Tatan dan kohar.

Kami saling membantu dalam hal apapun, jika satu teman sakit kami berkumpul menjenguknya, kesusahan pun kami saling membantunya. Kami berempat saling terbuka dan tidak mencampuri jika itu urusan pribadi.

Akhirnya pesanan pun selesai diluar target berkat bantuan mereka, tentu saya gaji mereka meskipun menolaknya, tapi saya jelaskan dalam usaha harus ada imbalan kecuali gotong royong.

Saya berniat merekrut mereka menjadi karyawan pertama saya, suatu hari nanti.

Sudah hampir 3 Minggu saya ditinggal ayah ibu dirumah, setiap hari ibuku selalu menelponku. Kring! Kring! Kring! Suara telponku berbunyi ternyata dari ibuku.

"Nak sudah makan sayang?"

"Sudah Bu, ibu gmna baik-baik saja disana?"

"Alhamdulillah baik sayang.."

"Ayah mana Bu?"

"Ayah kamu sedang kerja nanti sore pulang..."

"Bu, Anton kangen banget sama ibu.."

"Iyaa sayang, sama ibu juga rindu sama kamu...perut ibu sudah mulai mengembang sayang... Setiap ibu mau tidur ibu selalu mengusap-usap perut jika rindu kamu sayang, ibu senang anak kita tumbuh sehat."

"Alhamdulillah, syukurlah Bu.. jaga anak kita baik-baik yaa sayang..."

"Iyaa sayang, putra ibu yang ganteng... Ibu rindu rasa dan aroma sperma kamu sayang.."

"Makanya ibu cepatlah pulang, sudah aku siapkan banyak banget buat mengisi ketiga lobang ibu... Ibu gak rela kan aku keluarkan dikamar mandi? hehee.."

"Iya iyaaa semingguan lagi ibu pulang sayang, awas kalo dibuang cuma-cuma... Ibu gak maafin kamu..."

"Baik istriku... "

"Makasih suamiku hihihi.."

Setelah menelpon ibu, aku mendadak kangen sekali ingin bertemu, seperti kekasih yang LDR-an saja.

Saya punya belasan juta ditabunganku hasil usaha menjahitku, banyak orderan yang aku tampung tapi ku jahit diluar, bekerja sama dengan konveksi yang sudah senior.

Dengan uang sebanyak itu saya tak mau menghamburkan dan berpoya-poya, tetap cita-citaku ingin mempunyai perusahaan konveksi.

Bekerja keras dan menjalin hubungan baik dengan customer dan para konveksi senior adalah prinsipku. Jika bersabar dan tentunya doa dari ibuku pasti saya bisa bangkit.

Sebulan lebih tiga hari akhirnya ayah dan ibu datang juga balik lagi kerumah, saya sangat senang melihat mereka datang terlebih kepada ibuku.

Kucium tangan ayah ibuku dengan penuh hormat dan kusiapkan teh manis hangat untuk mereka, saya berbuat selayaknya seorang anak yang berbakti kepada orang tua.

Ibu datang memakai busana muslimah, sekilas terlihat perut ibu yang sudah mulai ada perubahan.

Melihat anakku yang tumbuh diperut ibu aku tersenyum bahagia, ibu melihatku yang sedang tersenyum melihat perutnya, lalu dibalas dengan senyuman sambil mengusap-usap perutnya.

"Sayang pijitin dong kaki ibu pegal-pegal nih..."

"Baik Bu..." Aku menghampirinya lalu duduk dilantai sambil memijiti kaki ibu.

Ayah duduk sambil menyenderkan badannya dikursi dekat ibu, lalu ayah pergi ke kamar mandi.

"Ayah gerah banget, ayah ke kamar mandi dulu yaa... Anton kamu sekarang akan punya adik lagi, nanti kalo ayah ke Jakarta ayah titip ibumu yaa ringankan pekerjaan ibumu dirumah"

"Iyaa yah tentu Anton akan jagain ibu dan membantu pekerjaan ibu dirumah..."

Ayah pun pergi ke kamar mandi dan tinggallah kami berdua bersama ibu sambil memijiti betisnya.

"Bagaimana Bu disana ibu betah?" Kataku memulai pembicaraan.

"Disebut betah karena ibu menghormati ayahmu nak, raga ibu disana bersama ayahmu.. tapi pikiran dan hati ibu hanya ada kamu sayang, seandainya kamu minta ibu bercerai pasti ibu lakukan sayang, karena ibu sudah sangat menyukai hubungan sedarah ini."

"Gpp Bu, ibu tetaplah bersama ayah... Aku tak mau menjadi perusak hubungan keluarga kita Bu"

"Kamu anak yang baik sayang, ibu bangga sama kamu... Untuk itulah ibu sangat mencintaimu, buat ibu hamil lagi yaa sayang.. ibu rela rahim ini kamulah yang menyiraminya."

"Baik Bu, akan aku hamili ibu berkali-kali mengandung anakku.." kucium paha ibu karena rasa kangen yang begitu besar.

Lalu ayah pun datang sehabis mandi dan datang menghampiri kami diruang tengah.

"Bu, gak mandi dulu? "

"Nggak pah, nanti aja mamah masih capek.."

"Ohh.. ywdh ayah ayah tidur dulu ngantuk nih..."

"Iyaa pahh duluan yaa... Nanti ibu nyusul..."

"Oiya Anton gimana pekerjaan kamu lancar nak? " Kata ayah kepadaku.

"Alhamdulillah yah semua lancar... Orderan makin bertambah dan untungnya ada teman-teman Anton yang membantu pekerjaan menjahit dan packing, jika dirasa tak sanggup... Anton alihkan keluar kerjasama dengan konveksi lain yah."

"Hebat! Bagus ini baru anak ayah... Jangan sia-siakan peluang usahamu nak... Ayah pasti bantu kamu meraih kesuksesan."

"Terimakasih ayah ibu, berkat kalianlah Anton bisa merintis usaha ini... Mohon doanya aja semoga lancar..."

"Iyaa nak, ayah sama ibu selalu mendoakanmu menjadi anak yang sukses... Ayah mau tidur dulu lelah sekali.."

Setelah ayah pergi ke kamarnya dan dirasa aman, saya duduk disamping ibu meraba perutnya.

"Sudah diperiksa ke dokter Bu?"

"Sudah sayang waktu dijakarta sama ayah dianter, tahu tidak nak apa kata dokter?"

"Apa Bu katanya?"

"Anak kita perempuan sayang, beberapa bulan lagi kamu akan menjadi ayah sayang..."

"Iyaa Bu, Anton sangat senang sekali mendengarnya... Anton berharap anak kita menjadi anak yang sholehah, akan ku masukan dia ke pesantren Bu biar terdidik dan terjaga"

"Kamu sudah sampai sejauh itu nak pemikirannya... Gak salah ternyata ibu memilih kamu menghamili ibu.. oiya sayang besok ayah kamu pergi lagi ke Jakarta katanya sedang banyak kerjaan"

"Wah! Bener Bu?!" Kataku semangat

"Iyaa sayang... Kamu seneng banget mendengarnya..." Ibuku tersenyum.

"Tentu Bu pastilah Anton seneng,, emang ibu gak seneng yaa ayah pergi lagi...?"

"Ibu seneng sayang... Kamu tau betapa tersiksanya ibu menahan haus rindu rasa spermamu..." Kata ibu mengusap kepalaku.

"Aku juga rindu kehangatan tubuh ibu, ibu istirahatlah dulu biar besok segar..."

"Iyaa nak, sebenarnya capek dan ngantuk banget... Tapi karena ada kamu disisi ibu jadi kelupaan saking nyamannya bersama kamu sayang... Sebelum ibu ke kamar cium dulu ibu sayang.."

Ku mendekati ibu dan kucium bibirnya, lima menit kami berciuman lalu ku berikan air ludahku kemulut ibuku, ibu pun langsung menelan ludahku Glek! Glek! Glek! Ahhh "makasih sayang haus ibu reda sekarang, ibu ke kamar dulu yaa.."

"Iyaa Bu, tidurlah, jangan lupa Bu spermaku sudah sangat penuh lho... hehee.."

"Kalo itu ibu gak lupa sayang... Kamu gak ngeluarin dikamar mandi kan??"

"Nggak Bu... Aku setia menunggu ibu.."

Ibu pun pergi kekamar meninggalkan saya diruang tengah. Aku senang banget ibu ada dirumah lagi, dan kabar baiknya besok ayah pergi lagi.

Selama ada ibu yang menampung spermaku, aku gak butuh wanita lain. Memang banyak wanita cantik diluar sana yang lebih dari ibu, tapi bagiku bukan hanya sekedar kepuasan nafsuku, saya lebih senang mengejar sensasinya menyetubuhi ibu kandung sendiri sampai hamil lalu melahirkan hasil hubungan tabu itu. Saya masih ingat janjiku pada ibu dulu untuk jangan menikah dengan wanita lain.

Bagiku tak masalah, karena kami sudah saling mencintai walau terlarang dan tabu dimata masyarakat.

Seperti biasa sore hari ayah pamit pergi merantau lagi, padahal baru saja kemarin pulang. Kerja keras banting tulang mencari rejeki untuk kami sekeluarga tapi malah saya mengkhianatinya, haruskah kuhentikan hubungan terlarang ini? Disaat ibuku sedang mengandung anakku, disaat ibu sangat mencintai dan menyayangiku?.

Ternyata ketika saya sedang merenung ibu tahu yang aku rasakan, ibuku datang menghampiriku duduk dikursi.

"Kenapa kamu sayang? Ceritain ke ibu... Kamu selain anak ibu, kamu juga suami ibu nak.."

"Bu, aku sudah mengkhianati ayah... Seharusnya ibu kujaga kubahagiakan malah ibu kusetubuhi sampai mengandung anakku.. tapi aku tak bisa membohongi diri sendiri bahwa aku sangat mencintaimu Bu..." Ibu duduk disampingku memegang tanganku.

"Nak, ibu juga merasakan yang kamu rasakan... Dalam hati kecil ibu seharusnya hubungan ini tabu dan terlarang, ibu juga ingin menghentikan perbuatan ini... Tapi ibu juga sudah sangat mencintaimu sayang, rahim ibu yang suci yang seharusnya untuk suami ibu yang sah. Kini ibu rela rahim ibu kamu yang mengisinya, itu karena rasa sayang ibu begitu besar kepadamu sayang... Sungguh ibu ikhlas mengandung anakmu.."

"Bu, aku senang kita saling terbuka mengungkapkan perasaan kita... Kini kita semakin yakin bahwa cinta kita adalah cinta yang suci tanpa paksaan.. Bu.. kita bersetubuh yuk??" Ibuku tersenyum lalu menggenggam tanganku.

"Ayoo sayang... Ibu juga sudah tak kuat ingin merasakan penismu didalam vagina ibu..kekamar ibu yuk sayang..." Ibu menarik tanganku menuju kekamarnya, ibuku jadi agresif dan mengesampingkan statusnya sebagai ibuku, jika sedang tak ada ayah aku seperti suaminya ibuku.

Ibuku yang dulu alim bisa sebinal ini, padahal waktu bersetubuh dengan ayah tak seperti ini. Saya baru tahu sifat asli ibuku seperti ini ketika akan bersetubuh, liar seperti hewan dan binal seperti pelacur.

"Ibu duluan naik kekasur, lalu nungging yaa Bu..."

"Kamu mau anal ibu sayang??"

"Gmna nanti aja, yang penting ibu nungging dulu yaa sayang...'

Ibuku akhirnya nungging dengan masih memakai busana muslimnya.

Pantat ibu begitu menggairahkan, kupegang dan kuusap-usap pantatnya membuat kami berdua diburu nafsu setan. Hubungan incest sedarah benar-benar tak bisa kami tinggalkan, terlalu nikmat untuk dihentikan.

Sambil ibu nungging kutekan vaginanya yang masih terbungkus rok dan cd-nya "Ahhh..!" Ibuku mendesah ketika vaginanya kusentuh.

Saya paham kenapa hubungan sedarah dilarang dan tabu, ya.. karena terlalu nikmat ketika dilakukan, sekali saja melangkah, langkah yang lain akan mengikutinya.

Seperti saya dengan ibu kandungku sendiri, sudah tak bisa dipisahkan lagi. Padahal dulu hanya sekedar petting saja, tapi sekarang malah penisku sudah berkali-kali bolak balik memasuki vaginanya. Dengan posisi nungging, celana ibuku kulepas dan hanya menyisakan baju dan kerudungnya.

Saking gemasnya kuciumi bongkahan pantatnya yang bahenol lalu ku gigit pelan, vaginanya terlihat merekah dari belakang, sungguh pemandangan yang membangkitkan gairah seksual. Kuciumi vaginanya dari belakang karena hasratku begitu besar ingin merasakan kembali aroma juga rasanya vagina ibu kandungku.

Sungguh aromanya membuat otakku serasa melayang juga rasanya begitu gurih membuat birahiku meningkat drastis. Sampai kapanpun saya dan ibu takkan mungkin menghentikan persetubuhan terlarang ini, seakan ritual tabu ini sudah menjadi kebutuhan wajib bagi saya dan ibu.

Tentang dosa? Tentu ibuku lebih tau dari saya, karena dulu ibuku pernah mondok di pesantren dan saya pun sejak kecil belajar mengaji dari ibuku.

Tapi kini ibuku bagai pelacur bagiku, lobang vagina yang ia jaga bertahun-tahun telah ku rebut dari ayah, bahkan rahimnya hanya aku yang boleh mengisinya.

Entah akan jadi apa anakku kelak dari hubungan tabu ini, untuk itulah saya bertekad akan memasukkannya ke pondok pesantren agar terjaga dirinya. Biarlah saya dan ibu yang menanggung dosa ini, anakku juga ayah jangan sampai tahu rahasia besar ini.

Setelah kujilati vaginanya dari belakang, langsung kubuka saja celanaku sampai lepas, batang penisku sudah sangat merindukan kehangatan lobang vagina ibuku. Kedua mulut kelamin bertemu lalu kutekan sekaligus masuk semua batang penisku tenggelam didalam vaginanya ibu BLESSSS!!! Aaaahhhhh...!! Kami berbarengan melenguh betapa nikmatnya persetubuhan sedarah ini.

"Sayang, ibu rindu sekali penismu nak..."

"Aaahhh... I..iyaahhh Bu... Aku juga rindu kehangatan memekmu Bu... "

Saya terus menggenjotnya menghentakkan sedalam-dalamnya penisku sampai hanya tersisa pelerku saja diluar vaginanya, akibatnya membuat ibuku mengejang melepaskan kedahsyatan orgasmenya.

Kurasakan penisku dipijit-pijit didalam vagina ibuku, "Aahhh sayang, ibu senang sekali disetubuhimu sayang... Selama bersama ayahmu ibu susah sekali ibu orgasme sayang... Anak ibu memang hebat!"

"Vagina ibu juga bikin Anton ketagihan sayang... Kenapa gak dari dulu kita melakukannya Bu..."

"Ibu juga berpikiran sama sayang... Tapi kan ibu masih takut melakukannya sayang... Kalaulah disetubuhi anak ibu sendiri senikmat ini, tentu ibu sudah dari dulu melakukannya sayang"

"Bu.. sepertinya Anton mau keluar... "

"Keluarkan didalam sayang... Spermamu membuat ibu tenang nak..."

"Baik ibuku sayang... Aaaahhhhh......!!!" Genjotanku semakin cepat lalu akhirnya CROOOTTT...CROOOTTTTT...CROOOTTTT...!!! Air maniku menyembur keluar didalam vagina ibuku, aku sampai memejamkan mataku merasakan jutaan sel spermaku lepas menyembur dinding dan mulut rahim ibuku.

Ketika kucabut, spermaku ikut keluar dari dalam vagina ibuku, sebelum jatuh kekasur kutampung dengan telapak tanganku, ibu duduk lalu menjilati tanganku yang berlumuran spermaku sampai penisku pun dijilatinya dengan nikmatnya.

Sampai usia kandungan ibu 9 bulan masih kusetubuhi ibuku, bahkan yang sering menyetubuhi ibu sejak hamil akulah yang paling sering menyetubuhinya.

Hingga akhirnya ibu melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik, badannya sangat putih seperti orang Jepang, beda dengan warna kulit saya dan ibu yang sawo matang.

Ibu melahirkan dirumah dibantu dukun beranak, dukun beranak itu sampai terheran-heran melihat bayi itu.

"Baru kali ini Bu saya melihat bayi yang seputih ini, cantiknya Bu..." Kata dukun beranak itu.

Ayah sangat senang mempunyai anak lagi lalu mencium kening ibuku sebagai rasa terimakasih telah memberinya anak.

"Anton, sini nak kini kamu punya adik lagi..." Ayah memanggilku untuk menghampirinya.

Ketika ku mendekati ibu yang menyusui bayinya, memang anakku sangat putih sekali berjenis kelamin perempuan.

Ibu tersenyum kepadaku, "lihat sayang anak kita lucu yaa...?" Ibu tak menyadari kata-katanya seharusnya "adikmu" karena ada ayah disampingnya.

Tapi untungnya ayah entah menyadari atau tidak kata-kata ibu barusan, yang jelas ayah mengira mungkin ibu salah ucap karena kecapean sehabis melahirkan.

Saya sampai meneteskan air mata terharu melihat anak pertamaku, hasil hubungan tabu dengan ibu kandungku akhirnya lahir kedunia.
Ketika saya memangku bayi itu, saya sempat tak percaya bahwa saya sekarang telah menjadi seorang ayah bagi anakku.

"Mah, anak kita dikasih nama siapa?" Ayah nanya ke ibuku, tapi ibu malah melihatku.

Kata ibu, "nanti mamah pikirkan dulu pah.."

"Ya sudah, gpp nanti papah bahas lagi mah.. Anton kasih ke ibumu bayinya."

"Iyaa yahh.." aku kasihkan ke ibuku bayi mungil itu.

Padahal saya sangat mengharapkan bayi laki-laki, karena lebih gagah. Tapi ya sudahlah, ini sudah takdir tuhan.

Keluarga ayah kini bertambah satu lagi, kami sekeluarga sangat senang dan bahagia atas kelahiran anak ini.

Ketika ayah sedang keluar rumah ibu memanggilku, "nak kesini sebentar sayang.. ibu mau ngomong sesuatu...." Saya pun menghampiri ibu lalu duduk disampingnya.

"Iyaa Bu, ada apa Bu..." Kataku sambil mengusap kepala ibuku.

"Nak, nak ini anak kita sayang... Kamu mau ngasih nama siapa anak kita ini?" Kata ibu meminta pendapatku.

"Kenapa harus saya Bu yang mengasih nama? Bukan ayah?"

"Sayang kamu lebih berhak memberikan nama untuk anakmu sayang, nanti ibu akan kasih tahu ke ayahmu nama anak kita ini..."

"Baiklah Bu, jika ibu menginginkan aku yang ngasih namanya, bagaimana kalau Dewi Ambaryani Bu? Apa ibu setuju?"

"Iyaa sayang... Ibu setuju dengan usulanmu, mulai sekarang anak kita namanya Dewi Ambaryani."

Ibu pun ngasih tahu ayah tentang nama anaknya, ayah pun setuju dengan ibu.

Teman-temanku datang kerumahku mengucapkan selamat kepadaku, perlu diketahui bahwa saya dan ketiga temanku itu selalu terbuka meskipun tidak mau ikut campur urusan pribadi masing-masing.

Saya pernah berkata kepada mereka bahwa saya telah menghamili ibuku sendiri sampai hamil. Untuk itulah mereka datang kepadaku mengucapkan selamat telah menjadi seorang ayah, tentunya hanya ketika kami sedang berempat saja.

Dari ketiga temanku itu ternyata sama-sama mengaku telah melakukan hubungan incest dengan salah satu keluarganya.

Si Rudi juga telah incest sama adiknya, si tantan sama neneknya dan si kohar sama bibinya. Saya tak menyangka kami berempat anak-anak yang berkepribadian sama, sahabat pecinta incest.

Kami sepakat menjaga rapat rahasia besar ini, hanya Kamilah yang tahu rahasia tabu ini dari anggota keluarga lain.

Sebagai anak yang menghamili ibu kandungku sendiri, saya tak lari dari tanggung jawab. Ibuku juga istriku, perhatianku pada ibu begitu besar dari mulai mencuci pakaian kotornya, memasak juga merawat rumah agar selalu rapi.

Ayahku bangga dengan perhatianku pada ibu juga anaknya, pergi ke kota pun tak khawatir meninggalkan kami bertiga dirumah.

Jika tak ada ayah saya tidur bersama ibu dengan anakku Dewi ditengah sedang menyusu. Kadang saya pun ikut menyusu keibuku menyedot air susunya yang melimpah kurasakan agak hambar, tapi membuat badanku terasa segar bugar.

"Sayang, selama 40 hari kita tak bisa melakukan persetubuhan lagi nak... Kamu yang sabar yaa?? "

"Iyaa ibuku sayang, ibu tenang aja Anton takkan setubuhi ibu sekarang..."

"Makasih yaa sayang, kamu ngertiin ibu... Ibu senang sekali punya anak dari kamu nak.. gak nyangka perpaduan spermamu dan sel telur ibu bisa menghasilkan anak secantik ini..."

"Iyaa Bu, Anton juga sangat bahagia punya anak dari ibu... Ini kado terindah yang ibu berikan buat aku... Semoga anak kita menjadi anak yang sholehah yaa Bu..?"

"Amiin nak..."

Saya dan ibu mengharapkan anak ini menjadi anak yang sholehah, meskipun hasil perbuatan kami yang terlarang.

Selama bertahun-tahun persetubuhan terlarang ini terus berlanjut tanpa sepengetahuan ayahku, kadang pertarungan batin sering berkecamuk dihatiku agar menghentikan perbuatan terlarang ini, tapi selalu saja dikalahkan dengan bayangan-bayangan kenikmatan ketika penisku dibelai vagina ibuku, aroma, rasa juga sensasinya sulit kulupakan.

Hingga anakku Dewi menginjak usia SMP, dia telah tumbuh menjadi anak yang cantik jelita. Sejak kecil sampai sekarang sangat manja kepadaku, selain itu sesuai janji saya kepada ibu bahwa anakku ini harus masuk ke pesantren agar terjaga dirinya, karena diluar sana pergaulan bebas sangatlah rentan.

Jika keluar rumah, Dewi selau berpakaian syar'i seperti wanita muslimah lainnya, kadang ia bercadar karena menjaga diri dari fitnah diluar sana. Ayah ibu juga saya sangat bangga Dewi menjadi anak yang alim.

Sebenarnya saya dan ibu ingin mempunyai anak lagi dan sudah berkali-kali menyetubuhinya sampai hamil 3 kali, tapi selalu keguguran dibulan keduanya.

Akhirnya saya pun menyarankan ibuku untuk memakai alat kontrasepsi saja, menjaga agar rahimnya tidak dibuahi ayahku. Supaya saya yakin bahwa jika ibuku hamil benar-benar yang dikandungnya adalah anakku.

Mungkin Tuhan belum mengasih kesempatan untuk kami mempunyai anak lagi.


Demikianlah Artikel Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 6

Terimakasih sudah membaca kisah Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 6 dan nantikan update cerita sex lebih menarik selanjutnya. Semoga artikel ini bisa menghibur.


Cerita Sex Kota, Film Semi, Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Seks Dewasa Indonesia, Kumpulan Cerita Mesum Sedarah, Cerita Seks Perumahan, Kumpulan Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Dewasa Melayu, Kumpulan Cerita Panas Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Koleksi Cerita Panas, Cerita Birahi Sedarah, Cerita Dewasa Panas, Cerita Hot Dewasa, Cerpen Dewasa Panas, Cerita Panas Dewasa Malaysia, Cerita Dewasa Bergambar, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Film Semi Korea, Cerita Birahi Pembantu, Kisah Ngentot Sama Pembantu, Cerita Seks Bergambar, Cerita Ngentot Bergambar, Cerita Dewasa Terbaru 2020, Cerita Dewasa Pembantu Muda, Kumpulan Cerita Seks Dewasa, Kumpulan Cerita Seks Terbaru, Rumah Seks Indonesia, Cerita Dewasa 18, Film Semi Jepang, Cerita Dewasa Sedarah Dengan Mama, Cerita Sex Kota, Kumpulan Cerita Seks Bergambar, Cerita Selingkuh Ngentot, Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru 2020, Cerita Sek Melayu Terkini, Cerita Lucah Melayu Terkini, Film Semi Barat, Koleksi Cerita Lucah Cikgu, Koleksi Cerita Seks Melayu, Koleksi Cerita Lucah Bahasa Melayu, Cerita Seks Cikgu Melayu, Cerita Dewasa Sek Ngentot Memek, Cerita Sex Kota, Film Dewasa, Cerita Seks Abg, Cerita Seks Indonesia Terbaru, Kumpulan Cerita Seks Abg, Cerita Sex Bergambar Indonesia, Cerita Hot Janda Muda, Cerita Sex Dewasa Bergambar, Kumpulan Cerita Dewasa Bergambar, Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2020, Kisah Seks Cerita Dewasa, Kumpulan Cerita Sedarah, Cerita Seks 2020, Gambar Sex Terbaru 2020, Cerita Dewasa Melayu Terbaru, Cerita Selingkuh Terbaru, Rumah Seks Indonesia Setengah Baya, Kumpulan Cerita Seks, Kumpulan Cerita Pembantu, Cerita Sex Cewek Abg, Cerita Sex Terkini, Rumah Seks Indonesia 2020, Cerita Ngentot Terbaru, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Seks Sedarah Terbaru

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 3

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 2

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 5

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 1