Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 3



Semenjak saya dan ibu melakukan perbuatan tabu malam tadi, meskipun bukan bersetubuh, saya semakin manja dan sering memeluk ibu dari belakang selama itu masih didalam rumah.

Ibuku seakan mempunyai dua status, sebagai ibu juga sebagai istriku. Meskipun tidak melakukan persetubuhan tapi sungguh saya merasakan kepuasan ketika menindih ibu dan menciuminya.

Ibu pun merasakan hal yang sama, padahal hanya melakukan petting, tapi kepuasannya melebihi bersetubuh dengan suaminya, anaknya sekarang menjadi figur idaman hatinya yang baru.

***

Ayah seorang penjahit dikonveksi tentu dirumah oleh ayah dibelikan mesin jahit beserta mesin obrasnya. Mesin potongnya pun sudah ayah belikan agar suatu saat nanti saya bisa seperti ayah.

Alhamdulillah saya sudah pandai menjahit, membuat pola dan memotong bahan. Ayah selalu mengajariku tehnik menjahit ala standard konveksi.

Terkadang ayah membawakan sekarung pekerjaan dari Jakarta untuk saya kerjakan. ketika selesai, ayah membawanya kembali ke Jakarta. Lumayan saya bisa membantu keluarga dan meringankan pekerjaan ayah.

Disekolah maupun diluar sekolah saya aktif mencari pelanggan, ketika sudah dapat, saya nitip ke ayah untuk dibelikan bahan bakunya untuk saya potong dirumah, ayah lalu mengirimkan barangnya melalui pengiriman jasa online terpercaya.

Sambil memotong dan menjahit, ibu selalu disampingku menemaniku ngobrol. Kadang ketika saya sedang sange, kuajak ibu melakukan petting dimeja potong tempatku bekerja.

Kini ibu sudah berani mengulum penisku setelah kurayu-rayu, lalu ku semprotkan didalam mulutnya, awalnya ibu muntah ketika spermaku ditembakkan didalam mulut ibu, soalnya ibu selama menikah dengan ayah belum pernah sekalipun mengulum bahkan menjilat penis ayah sekalipun karena merasa jijik.

Tapi ibu sekarang bukan hanya mengulum penisku, bahkan sudah berkali-kali kusemburkan spermaku dimulutnya ibu lalu ibuku menelannya habis.

Meskipun saya sudah berkali-kali melakukan petting, saya belum pernah sekalipun melihat vagina ibuku yang tidak terbungkus celana dalamnya.

Saya masih menjaga komitmen untuk tidak melanggar janjiku pada ibuku. Selama tiga bulan saya melakukan petting sama ibu dan ibu selalu mendapatkan kepuasan yang diharapkannya sejak dulu.

***

Jika ayah pulang kerumah saya selalu tidur sendiri dikamar memeluk guling, setiap malam saya gelisah karena ayah sedang menikmati tubuh ibuku, anehnya saya merasa cemburu ibuku disetubuhi ayahku.

Saya malah hanya bisa melakukan petting saja sama ibu, jika sama ayah mereka sama-sama telanjang, tapi jika denganku kami sama-sama memakai baju, kulit tubuhku pun belum pernah menempel secara langsung dengan ibu.

Kalau pagi-pagi saya memergoki ibu mandi basah sehabis bersetubuh, saya suka tersenyum melihat ibu, tapi ibu membalasku dengan mendelikkan mata sambil menjulurkan lidahnya. Pastinya selalu kubalas juluran lidahnya dengan tarian lidahku dimulutnya jika tak ada ayah dirumah.

Beberapa hari lagi saya akan mengikuti UAN dan saya berniat setelah lulus nanti akan kuliah di Bandung, kenapa saya memilih Bandung? Selain seperti kampung sendiri, disana tersedia banyak bahan baku pembuatan pakaian yang melimpah.

Jika ada ayah ibu jutek banget seperti jual mahal, tapi jika tak ada ayah, ibu manja dan binal kepadaku.

Dulu sewaktu tangan ibu cedera, saya yang menceboki anus dan vagina ibu. Tapi saya ingin sekali melihat, mencium dan merasakannya seperti yang pernah dilakukan ayah kepada ibu.

Tiga bulan melakukan petting belum pernah sekalipun ibu mengijinkan saya membuka bajunya, bikin gemes saja ibuku ini.

Bulan yang lalu kami sudah panen, dan sekarang sudah ditanami padi lagi yang baru tumbuh selutut, saya rajin mengurusnya bersama ibu.

Pagi ini cuaca terlihat mendung dan gelap, mungkin akan hujan entah kapan. Setelah pulang sekolah sekitar jam 2 saya pulang kerumah dan jam 3 nya saya akan pergi kesawah.

Ibu melarangku karena mau hujan takut saya nanti sakit, "nak hari ini mau hujan kayaknya, dirumah saja nak nanti kamu sakit.."

"Bentar aja Bu, nanti pulang cepat kok..."

"Ya sudah ibu ikut saja, tunggu sebentar ibu mau bawa makanan untuk kita disana nak.."

Saya dan ibu pun berangkat sekitar jam 4 sore karena beresin rumah dan memasak. Padahal awan sudah terlihat mendung dan gelap tapi saya dan ibu berangkat juga kesawah.
Sambil melihatku dari saung yang sedang memperbaiki irigasi, ibu menyiapkan makan soreku, sesekali saya tersenyum kepada ibu dan ibu membalas senyumanku.

Kasihan juga ibuku, sebenarnya beliau wanita baik-baik tapi saya malah mengajaknya berzina, meskipun hanya sekedar petting.

Saya mencintai ibu dan ibu mencintaiku meskipun diantara cinta kami berdua ada ayah, ibu sudah menganggapku selain sebagai anak juga sebagai suaminya.

Seandainya tidak ada ayah diantara kami berdua, tentu ibu mau ku nikahi meskipun terlarang menurut agama dan tabu menurut pandangan masyarakat.

"Anton! Makan dulu nak!!" Ibu memanggilku dari kejauhan, saya pun mendekati saung yang disitu ada ibu sedang duduk dihadapannya ada makanan yang banyak.

Disela-sela makan kusuapi ibuku, Ibupun menyuapiku, sehingga sesekali kami saling menyuapi.
Selesai makan saya dan ibu melihat sawah yang terhampar luas, ibu pun mulai berkata disampingku,

"Nak, kamu sangat pandai membuat ibu selalu bahagia dan membuat ibu semakin mengagumimu, bertahun-tahun ibu tak pernah saling menyuapi begini... Ternyata sikapmu yang sederhana membuat ibu bahagia..."

"Makasih Bu atas pujiannya Anton merasa senang ibu bahagia... Bu, kenapa jika ada ayah, ibu kok jutek sih??" Kataku penasaran.

"Nak, ibu lakukan itu demi kebaikan kita sayang... ibu sebenarnya tak tega melihatmu serasa dikucilkan, wajahmu selalu terbayang-bayang dipikiran ibu, sampai ketika ayahmu menyetubuhi ibu, malah wajahmu yang muncul."

Selesai mengobrol dengan ibu ketika mau pulang tiba-tiba hujan lebat sekali, hujan petir dan terlihat gelap.

Saya dan ibu terjebak ditengah sawah disaung buatan saya dengan ayah. Jam sudah menunjukan pukul 6 sore,

Hujan angin dan petir bergemuruh saling bersahutan, kabut pun mulai menyelimuti persawahan. Saya pun mulai menyalakan api unggun agar badan ibu terhangati.
"Ibu kedinginan? Sini Anton peluk Bu.."
Ibu pun menghampiriku, dengan memakai kain sarung dan kebaya kupeluk ibuku. Meskipun saya telah membuat iman ibu luntur, tapi rasa sayangku pada ibu begitu besar dan saya tetap menghormatinya sebagai ibuku.

Dalam benak hati seorang ibu kini bukan hanya tubuhnya yang diberikan kepada anaknya, tapi hatinya pun ibu bagi untuk anaknya Anton.

Pelukan seorang anak selalu membuatnya nyaman, disaat resah gelisah, disaat sedih maupun marah pelukan anaknya bagai obat penenang hatinya.

Hujan angin dan petir disertai kabut yang tebal membuat kami kedinginan, api unggun belum cukup menghangatkan tubuh kami berdua.

Tak mungkin kami harus pulang dengan kondisi cuaca seperti ini, sayup-sayup kudengar suara azan dari kejauhan lalu lenyap ditelan suara hujan dan petir yang bergemuruh.

Sepertinya saya dan ibu harus menginap disaung ini ditengah sawah, untungnya ada karpet tebal yang sudah tidak terlalu bagus sebagai alas untuk tidur disaung ini.

Karena gesekan pantat ibu dilahunanku membuat penisku terbangun mengeras, kalau sudah begini bisa repot jika keinginan penisku tak dipenuhi.

Sambil kupegang jemari ibu dengan kedua tanganku dari belakang, kucium leher samping ibu sehingga membuat birahi ibu langsung melonjak seketika. Sampai keluar suara "Aahhh..!!" Ketika lehernya ibu kuhisap dengan kuat.

Kulepas peganganku dijemari ibu lalu kuremas payudaranya, tubuh ibu tidak bisa diam terus menggeliat seperti penari erotis.

Sungguh permainan incest membuat suasana birahi terasa berbeda dan menggairahkan.

Tanpa menunggu perintah ibu dengan inisiatif sendiri kubuka kancing kebaya ibu yang pertama dari atas sampai terakhir yang keempat paling bawah.

Ibu membiarkanku menggerayangi kulit perutnya yang sudah tidak terhalang lagi oleh kebayanya, seandainya pencahayaannya sempurna, sungguh leher ibu sudah terlihat banyak tanda merahnya bekas hisapan dan gigitanku.

Baju kebaya ibu kubuka dari belakang dan kulepaskan, kini bagian atas ibu hanya BH-nya saja yang menutupi tubuhnya, ibu tak melarangku pundaknya kujilati dan kuciumi.

Saya semakin tidak terkendali menciumi dan menjilatinya, ibu juga semakin liar ketika tubuh bagian atasnya digerayangiku.

Karena sudah tak tahan kubuka kaosku lalu kupeluk ibuku, sambil kupeluk ibu, saya meminta ijin untuk membuka pengait BH-nya dan ibu mengangguk pelan mengijinkannya.

Sebelum ibu berubah pikiran, kubuka pengait BH-nya ibu lalu kusimpan dekat kebayanya dipojok saung.

Kupeluk tubuh ibu yang terasa hangat dan lembut, sambil meremas payudara ibu yang montok dan kenyal ku hisap lagi lehernya.

Tubuh kami berdua sudah merapat, ibu merasakan gairah seksnya semakin tak bisa ditahankan lagi, "nak lepaskan dulu ibu sebentar nak.." kulepaskan pelukanku lalu ibu berdiri dan duduk lagi dipangkuanku, sambil mengangkatkan kain sarungnya ibu duduk lagi dipangkuanku saling berhadapan.

Kedua kakinya melingkar dipinggangku, dengan saling berpelukan tubuh ibu terasa hangat kurasakan, kujilati lagi leher ibu lalu disusul dengan menciumi bibir ibuku.

Spermaku terasa panas dan seperti sudah mendidih siap untuk ditembakkan, tapi kutahan dulu untuk nanti.

Dengan kekuatan yang masih tersisa, kuangkat ibuku yang montok ketengah saung lalu kubaringkan dikarpet tebal, tubuh ibu terhampar dihadapanku saya langsung menindihnya.

Sungguh saya ingin berlama-lama diatas tubuh ibu, tubuhnya begitu lembut dan hangat, penisku sudah siap dan sangat tegang sekali dicelana kolorku. Penisku merasakan begitu gemuk dan tebalnya vagina ibu, ohh tuhan.. haruskah ku nodai tubuh ibuku yang suci ini, tiba-tiba saya jadi teringat ayah yang menitipkan kepadaku agar aku menjaga ibu, tapi malah sekarang ibuku sedang kutindih dengan setengah telanjang.

Ketika sedang merenungi ayah sambil menatap ibu, juga nafsu syahwat yang kutahan dan menggebu-gebu kaki ibu mengunci pinggangku, vagina ibu yang berbalut cd-nya menghadap keatas. Lamunanku buyar, wajah ayah yang ku ingat tadi kini pudar dalam ingatanku ketika ibu merangkul leherku lalu menciumku.

Saya tak memaksa ibu, ibu pun tak merasa terpaksa melakukan semi persetubuhan ini. Hujan angin yang berkabut dan suara petir yang menggelegar seperti iringan suara koreografi yang merdu.

Saya terus menggoyang selangkangan ibu yang masih sama-sama berbalut celana, tubuhku menggeliat sambil menciumi ibuku.

Perlahan-lahan kubuka celanaku karena penisku terasa sesak didalam. Kini saya telanjang bulat menindih ibu, penisku yang tegang menggesek-gesek selangkangan ibuku, sensasinya sungguh membuatku terasa melayang.

Ibuku melenguh menikmati aliran nafsu birahi yang sudah menjalar keseluruh tubuhnya, urat lehernya terlihat tegang, wajahnya terlihat cantik dengan bibirnya yang tebal dan sudah basah.

Meskipun ditengah sawah yang gelap, didalam saung ini kami seperti diterangi lampu tidur.

Cahaya api unggun yang menyala merah terang menerangi saung kami yang sedang menikmati hubungan tabu dengan ibu.

Jilatan saya mulai turun ke payudaranya ibu, langsung ku hisap saja putingnya dan ku gigit gemas. Ibuku semakin liar dan tak terkendali, pantatku terus ditekan-tekannya ke vaginanya yang masih terbungkus cd-nya.

Karena tubuhnya tidak bisa diam, secara tak sengaja kain sarungnya lepas dan menjadi alas pantat ibu yang bohay. Saya semakin menggila, benar-benar hubungan incest membuat kami berdua melupakan segalanya, melupakan status anak dan ibu, amanat ayah juga meruntuhkan imanku.

Banyak bisikan-bisikan gaib yang merasuki diriku untuk menyetubuhi ibuku, lalu saya pun duduk diantara kedua kaki ibu yang mengangkang, kulihat penisku sudah mengacung keatas berdiri tegak menunggu perintahku selanjutnya.

Ku elus-elus vagina ibu dari luar cd-nya, ibuku mendesah sambil menatapku, "nak, kamu mau menyetubuhi ibumu sendiri?"

"Iyaa Bu, itupun kalau ibu mengijinkannya, sungguh Anton ingin merasakan hangatnya tubuh ibu dipenisku, Anton ingin menyetubuhimu Bu.. boleh yaa..."

Ibuku diam sejenak, menatap langit-langit saung lalu pandangannya mengarah kepadaku, Dimata ibu saya sudah siap menyatukan tubuh kami berdua, ibu pun sudah tak tahan lagi sebenarnya, dalam pikirannya tak apa kalau hanya sekali ini saja disetubuhi Anton anaknya sendiri.

Ibu menarik nafas panjang lalu kepalanya sambil menatapku mengangguk pelan, saya sangat senang sekali diperbolehkan menyetubuhinya.

Kupegang kedua sisi pinggul ibu sambil memegang cd-nya, ku tarik kebawah dibantu ibu mengangkatkan pantatnya agar saya mudah melepaskan cd-nya.

Ibu langsung memegang kedua lututnya sehingga vaginanya mengarah keatas. Dengan kesadaran diri ibu mempersembahkan mahkota berharganya untuk saya nikmati.

Kudekati vagina ibu dengan sedikit membungkuk, kulihat sedetail mungkin bentuk vaginanya, dari sini dulu saya keluar dari dalam rahim ibu. Vagina yang tebal dan gemuk dengan hiasan bulu-bulu tipisnya sungguh membuatku terpesona.

Ku endus vaginanya langsung tiba-tiba membuat birahiku melonjak hebat! Aliran darahku mengalir deras melewati urat-urat nadiku, penisku pun semakin tegang dan testisku merapat ketubuhku.

Pikiranku sudah tak bisa membedakan bau atau wanginya vagina ibu, lelehan lendir yang keluar dari lobang vaginanya seperti madu yang meleleh dari sarangnya, begitu menggiurkan sampai-sampai ku menelan ludahku.

Langsung saja ku ciumi vaginanya, ku hirup dan dijilati, tubuh ibu langsung bereaksi menegang dan bergetar, mulutnya mengangga dengan suara-suara desahannya yang terdengar merdu.

Lidahku menari-nari dilobang vaginanya sambil kuhisap dan kutelan cairan kenikmatannya yang terasa gurih. "Aaahhh... Terusss sa..yanngg...jangan dilepaskaannn...!!" Ibuku meracau menampakkan sifat aslinya yang binal dan liar!.

Seluruh area vaginanya tak lepas dari jilatan dan hisapanku, sekilas tanda-tanda merah bekas cupanganku menghiasi vaginanya, bibir vaginanya yang tebal kugigit manja, clitorisnya pun ku hisap kuat! Lalu tiba-tiba ibuku mengerang disertai cairan lendir putih yang keluar dari dalam vaginanya, kutampung dengan mulutku dan kutelannya.

Setelah ibu merasa tenang dan sayapun puas mengeksplorasi vagina ibuku, kini saatnya yang paling ku tunggu-tunggu, menyatukan tubuhku dan ibu dengan penyatuan yang sebenarnya, yaitu bersetubuh.

Penisku sudah berada tepat dilobang vagina ibuku, ketika bibir kemaluan kami bertemu, sudah kurasakan kehangatannya menjalar dari penis keseluruh tubuhku, sampai kurasakan kenikmatan yang tak terkira.

Sekilas terbayang wajah ayah yang sebelum pergi menitipkan ibu agar jangan membuat ibu sedih, tapi saat ini ibu malah merasa senang dan bahagia karena anak kandungnya akan mengeksekusi mahkota ibunya yang dijaganya selama 18 tahun.

Ibu menatapku sambil meremas-remas payudaranya dengan manja, birahinya belum merasa tertuntaskan sebelum penisku memasuki tubuhnya.

Dengan sekali tekan BLESSS!!! Akhirnya masuk semua batang penisku menerobos lipatan-lipatan daging lunak vagina ibu yang terasa sesak.

"Aaaahhhhh.... Buuu enak sekali vagina ibuuu... Ooouuuhhhh..!!!!"

Saya mendiamkan sejenak batang penisku didalam vagina ibuku, otot-otot vaginanya terasa mencengkeram kuat batang penisku.

"Pelan-pelan nak, vagina ibu terasa ngilu... Penis kamu gede banget banget sayang... Aaaahhhh...." Ibuku mendesah sambil meracau.

Setelah merasakan sejenak kehangatan vaginanya, mulai ku maju mundurkan pantatku menggenjot vagina ibuku. Kulihat mulut vaginanya ikut tertarik keluar lalu ku hujamkan kembali seluruhnya penisku kedalam vaginanya.

Vagina ibu kandung benar-benar nikmat sekali, penisku sampai betah didalam merasakan pijatan-pijatan lembut otot vaginanya.

Kutindih ibuku dan tak bosan-bosannya menciumi bibirnya yang tebal, lidahku terus beradu didalam mulut ibu. Kami serasa bukan anak dan ibu lagi, meskipun saya sangat menghormati ibuku tapi kali ini ibu adalah aset masa depanku yang berharga, karena tak mungkin kubiarkan rahim ibu kosong tak berisi. Kelak pasti akan saya isi rahim ibu dengan benih-benihku suatu saat nanti.

Menyetubuhi saja sudah tabu dan terlarang, apalagi sampai menghamilinya dan punya anak dari hasil hubungan terlarang ini.

Sungguh, bukannya saya takut atau khawatir ibuku hamil. Justru saya ingin ibuku mengandung anakku dari perzinahan ini, saya ingin melihat kedua gen yang sama dari anak dan ibu akan menjadi seperti apa anakku kelak.

Tapi sepertinya ibuku memakai alat kontrasepsi karena pernah kulihat ibuku meminum pil KB supaya mencegah ibu dari kehamilan.

Satu lobang vagina dua batang penis yang memasuki tubuh ibu, tak apalah yang penting sel telur ibu harus saya buahi dan rahim ibu harus melahirkan anak-anakku suatu saat nanti.

Saya berjanji dan bersumpah demi lelembut disawah ini yang telah menyaksikan persetubuhan terlarang antara ibu dan anak kandung, akan kuhamili ibuku sendiri.

Vagina ibu sudah terasa licin dan becek, penisku terasa disedot kuat kedalam lobang vaginanya, saya sudah tak tahan lagi ingin melepaskan spermaku didalam vagina ibuku, ibuku sepertinya sudah membaca kegelisahanku yang akan segera ejakulasi. Dicengkeramnya kuat batang penisku oleh otot vaginanya, sampai saya merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Ibu tersenyum anaknya merasakan kenikmatan dan kehangatan tubuhnya, ketika detik-detik saya akan ejakulasi, kaki ibu menekan pantatku kebawah sehingga penisku menghujam kedasar vaginanya dan ketika tepat menyentuh mulut rahimnya, saya menyemburkan jutaan sel spermaku muncrat langsung kedalam rahim ibuku dan sebagian didasar vaginanya CROT... CRROOOTTTT.... CRRROOOOOTTTTTT...!!!! berkali-kali spermaku memuntahkan isinya didalam vagina ibuku yang ikut berkedut-kedut. Rupanya ibuku sama-sama melepaskan orgasmenya sehingga penisku terasa hangat terlumuri cairan licin orgasme ibu didalam vaginanya.

Kami sampai berbarengan melenguh karena begitu nikmatnya melakukan hubungan incest ini.

Saya sampai lemas diatas tubuh ibu, ibuku mengusap-usap kepalaku dan mencium keningku dengan penuh kasih sayang, meskipun saya sedang menyetubuhi dirinya, naluri ibu yang sayang kepada anaknya pun muncul dan mendekapku erat takut anaknya sakit kedinginan karena hujan angin dan kabut yang begitu dingin menusuk tulang.

Sebelum saya cabut penisku, saya pura-pura meminta maaf pada ibu karena telah mengeluarkan air maniku didalam vagina ibu.

Ibu menenangkanku bahwa dirinya takkan hamil selama meminum pil KB-nya.

Setelah puas kusetubuhi ibuku, kami mulai memakai baju dan celana lagi yang berantakan dan bahkan ada yang terjatuh ketanah mungkin tertendang entah oleh siapa.

Menunggu pagi menjelang dan hujan mereda, saya dan ibu sebelum tidur ngobrol saling berpelukan hingga ibu tidur duluan disusul saya tertidur karena kecapean mengurus sawah lalu bersetubuh.

Ketika subuh datang kami semakin erat berpelukan karena udara semakin dingin dan api unggun hanya tinggal arangnya saja yang memerah, tentu suasana saung selain terasa dingin ditambah gelap tak bisa melihat.


Pagi hari kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 6:30, saya bangun duluan dari ibu. Setelah cuci muka saya menyalakan kembali api unggun agar suhu ruangan didalam saung ini terasa hangat.

Ku cabut sebatang singkong lalu kubakar untuk cemilan dipagi ini dengan segelas kopi hitam cap kapal selam.

Ibuku terbangun lalu merapikan pakaiannya dan rambutnya yang acak-acakan, sekilas leher ibu kulihat merah-merah bekas hisapanku, untungnya ibu memakai kerudung jadi takkan memalukan jika terlihat orang lain.


Demikianlah Artikel Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 3

Terimakasih sudah membaca kisah Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 3 dan nantikan update cerita sex lebih menarik selanjutnya. Semoga artikel ini bisa menghibur.

Cerita Sex Kota, Film Semi, Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Seks Dewasa Indonesia, Kumpulan Cerita Mesum Sedarah, Cerita Seks Perumahan, Kumpulan Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Dewasa Melayu, Kumpulan Cerita Panas Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Koleksi Cerita Panas, Cerita Birahi Sedarah, Cerita Dewasa Panas, Cerita Hot Dewasa, Cerpen Dewasa Panas, Cerita Panas Dewasa Malaysia, Cerita Dewasa Bergambar, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Film Semi Korea, Cerita Birahi Pembantu, Kisah Ngentot Sama Pembantu, Cerita Seks Bergambar, Cerita Ngentot Bergambar, Cerita Dewasa Terbaru 2020, Cerita Dewasa Pembantu Muda, Kumpulan Cerita Seks Dewasa, Kumpulan Cerita Seks Terbaru, Rumah Seks Indonesia, Cerita Dewasa 18, Film Semi Jepang, Cerita Dewasa Sedarah Dengan Mama, Cerita Sex Kota, Kumpulan Cerita Seks Bergambar, Cerita Selingkuh Ngentot, Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru 2020, Cerita Sek Melayu Terkini, Cerita Lucah Melayu Terkini, Film Semi Barat, Koleksi Cerita Lucah Cikgu, Koleksi Cerita Seks Melayu, Koleksi Cerita Lucah Bahasa Melayu, Cerita Seks Cikgu Melayu, Cerita Dewasa Sek Ngentot Memek, Cerita Sex Kota, Film Dewasa, Cerita Seks Abg, Cerita Seks Indonesia Terbaru, Kumpulan Cerita Seks Abg, Cerita Sex Bergambar Indonesia, Cerita Hot Janda Muda, Cerita Sex Dewasa Bergambar, Kumpulan Cerita Dewasa Bergambar, Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2020, Kisah Seks Cerita Dewasa, Kumpulan Cerita Sedarah, Cerita Seks 2020, Gambar Sex Terbaru 2020, Cerita Dewasa Melayu Terbaru, Cerita Selingkuh Terbaru, Rumah Seks Indonesia Setengah Baya, Kumpulan Cerita Seks, Kumpulan Cerita Pembantu, Cerita Sex Cewek Abg, Cerita Sex Terkini, Rumah Seks Indonesia 2016, Cerita Ngentot Terbaru, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Seks Sedarah Terbaru

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 2

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 5

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 1

Cerita Sex Kota Kusetubuhi Ibuku Disaat Ayah Kerja Part 6